Feature : Menilik Kesempatan Smartphone Menggusur Perangkat Gaming Portable Konvensional


Apa yang kamu pikirkan jika melihat perkembangan Hardware yang begitu pesat pada Smartphone di beberapa tahun belakangan? Dari sudut pandang konsumen secara umum mungkin kamu akan beranggapan hal tersebut merupakan salah satu pertanda yang baik. Dan jika menerka asumsi yang diberikan oleh gamer, pasti mereka berharap perkembangan hardware tersebut dapat membuat developer mengembangkan game khusus untuk perangkat mobile dengan grafis dan gameplay setara game konsol Konvensional. Yang menjadi pertanyaan, apakah harapan gamer tersebut akan terkabul? Apakah dengan bermodalkan Horse Power yang berkembang begitu pesat setiap tahunnya dapat membuat Smartphone menggusur eksistensi dan fungsional perangkat gaming portable konvensional? Mari kita bahas dan lihat dari beberapa Aspek.

Dalam beberapa tahun belakangan, pasar gaming portable konvensional dimonopoli oleh Nintendo 3DS dan dibelakangnya menyusul Playstation Vita yang sampai saat ini masih nampak terseok - seok. Nintendo 3DS pertama kali dirilis pada februari 2011 lalu. Jika dihitung dari awal perilisannya, Nintendo 3DS sudah berusia 5 tahun pada tahun ini. Yang perlu dipertanyakan, Mengapa Nintendo 3DS bisa bertahan selama itu dengan hardware yang terbilang uzur?
Nintendo 3DS
Disisi lain, Saingan terdekat Nintendo 3DS, Playstation Vita dirilis pertama kali pada tahun 2012. Jika dilihat dari segi performa, harusnya Playstation Vita bisa dengan mudah menggasak eksistensi Nintendo 3DS. Namun kenyataanya, sampai saat ini pun Playstation Vita masih kesulitan hanya untuk sekedar laku di pasaran. Untungnya, hal tersebut hanya terjadi di Wilayah Amerika dan Eropa saja, Dibelahan bumi lain seperti di Asia dan kandangnya sendiri "Jepang" Playstation Vita penjualannya cukup lumayan. Dari sini timbul lagi pertanyaan, sebenarnya apa hal paling penting yang membuat suatu perangkat gaming laris di pasaran?
Playstation Vita
Jawabannya hanya satu dan sangat simpel. Kembali lagi ke tujuan konsumen dalam membeli suatu perangkat gaming yaitu "GAME - GAME YANG TERSEDIA". Sebenarnya, Perlawanan Smartphone terhadap perangkat gaming portable telah dimulai sejak tahun 2008 lalu dimana saat itu Iphone (iOS) dan Android mulai unjuk Gigi. Kedua OS tersebut dapat dikatakan sebagai pelopor modern perkembangan Game Mobile. Dengan segala kapabilitas yang dimiliki Hardware yang dimiliki oleh , Developer game mobile terkenal seperti Gameloft dan Glu mulai memindahkan fokusnya dari symbian ke kedua OS tersebut. Dan akhirnya, beberapa tahun kemudian muncullah game - game mobile yang mempunyai grafis dan gameplay seperti game konsol "sebenarnya". Hebatnya lagi perkembangan tesebut merata di semua genre, ingin main game rpg? Ethernal Legacy dan Chaos Ring siap mengurangi dahaga kamu. FPS? ada N.O.V.A dan Modern Combat. Racing? Kamu bisa mencicipi GT Racing dan Real Racing untuk genre Racing Simulator dan Asphalt untuk game Action racing. Tidak sampai di situ saja, Game - game lawas yang dulunya dirilis di game konsol pun turut dirilis kembali di Platform Mobile. Sebut  saja Final Fantasy, GTA, FIFA, dan game - game lainnya. Harga yang ditawarkan juga sangat bersahabat, Jauh lebih murah dari game - game yang dirilis untuk game konsol pada umumnya. Banyak variasi game dengan kualitas bagus pun membuat banyak orang beranggapan Smartphone dapat menggantikan fungsi Perangkat Gaming Portable Konvensional.
Chaos Ring : Salah satu Franchise di Android
Tapi, hal tersebut tidak bertahan lama, maraknya pembajakan game yang terjadi pada Platform Mobile khususnya Android membuat developer game harus memutar otak agar kerugian bisa ditekan seminimal mungkin. Dan solusi pun ditemukan, Ada yang bisa menebak? Yup, In App Purchase atau yang santer disebut IAP. Awalnya, developer game hanya menyisipkan IAP hanya sebagai pelengkap dan bukan sebagai prasyarakat agar game tersebut nyaman dimainkan. Perannya lebih seperti Cheat tapi kamu harus membayar agar bisa menggunakan Cheat Tersebut. Namun, semakin kesini Trend diantara ara Developer pun berubah, mereka membiarkan gamer mendownload game secara gratis "Free to Play" tetapi dengan konten yang disunat secara drastis. Progress in game Free to Play tersebut sangat lama, dibutuhkan grinding berjam - jam bahkan sampai berhari - hari agar kamu dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya. Jika tidak ingin grinding? Silahkan membeli konten yang kamu mau secara "Terpisah". Saya pernah iseng - iseng mentotalkan jumlah uang yang harus dibayar jika ingin mendapatkan semua mobil di GT Racing 2. Totalnya saya rasa tidak manusiawi lagi, kamu harus mengeluarkan uang paling tidak 1,5 juta lebih hanya untuk meng-unlock semua mobil tersebut. Jika kamu membeli game NFS di PS Vita, hanya dengan 300 ribu saja kamu sudah bisa menikmati game full konten yang ada di dalamnya.



Contoh IAP pada game Free to Play
Sedikit cerita, Dulu Nintendo 3DS juga sempat dicap gagal di saat awal - awal perilisannya. Tidak adanya game yang bisa disebut killer App di sebut sebagi biang mandeknya penjualan 3DS saat itu. Tapi, seiring dengan dirilisnya game - game killer seperti Pokemon X Y , Fire Emblem, dan berbagai macam game menarik lainnya dapat membuat 3DS keluar dari lubang dan berdiri dipuncak gaming konsol portable hingga saat ini. 
Pokemon X, Y
Hal terbalik justru terjadi di Smartphone. Walaupun spesifikasinya dari tahun ke tahun terus meningkat, hal tersebut akan percuma jika tidak diimbangi perkembangan software yang berkualitas pula. Para Developer game yang ingin menjadikan Smartphone sebagai kekuatan besar di ranah portable gaming seharusnya berkaca dengan apa yang terjadi pada Playstation Vita. Seperti yang tadi sudah kamu baca, Kenapa PS Vita bisa sukses di Asia sedangkan di wilayah lainnya tidak? jawabannya terdapat pada konten game yang dirilis, Jika saja Playstation Vita mempunyai game macam Pokemon, Zelda, atau yang paling dekat saja seperti FF series dan Crash bandicoot saya yakin Playstation Vita dapat berbicara banyak di Region Lainnya. Mungkin kamu ada yang mengatakan "Ah banyak kok game bagus di Vita seperti SAO, Persona 4 Golden,  dll. Yup, semua judul itu memang game yang bagus, tetapi selera pasar barat yang lebih menyukai game action dan FPS membuat game tersebut tak terlalu mereka lirik. Ditambah lagi kebanyakan game di vita berbahasa Jepang dan jika ada bahasa inggrisnya, game tersebut hanya akan dirilis di wilayah Asia Saja.
Persona 4 Golden Vita

Jika mengesampingkan soal game dan mengcompare Hardware to Hardware secara langsung, Jelas Perangkat gaming portable terkini yang sudah berusia 4 tahun lebih akan kalah telak. Terlebih lagi, dilihat dari sisi investasi, membeli Smartphone memang merupakan sebuah investasi menggiurkan. Harga yang harus kamu tebus untuk sebuah perangkat gaming konsol portabel terbaru saat ini berkisar antara 2,2 juta sampai 2,9 juta hanya untuk konsolnya saja. Jika uang tersebut digunakan untuk menggunakan Smartphone maka kamu akan mendapatkan sebuah Hardware Multifungsi dengan tenaga berkali - kali lipat lebih kuat dari Perangkat gaming portabel saat ini. Usebagai sebuah perangkat hiburan multiguna sudah pasti Perangkat Gaming Portable saat ini akan kalah telak. Tapi, jika melihat dari sisi utama yang kita bahas kali ini yaitu dari sisis game sudah pasti konten yang terdapat pada Smartphone saat ini belum bisa menandingi gameplay yang disajikan oleh perangkat gaming portabel konvensional. Gamer bukan melihat suatu platform dari perangkatnya saja, tetapi yang lebih utama gamer akan menilai support yang diberikan developer terhadap basis Platform tersebut.
Smartphone Android Seharga Konsol Gaming Portable Konvensional
Kesimpulan
Dari beberapa statemen di atas, saya meyakini akan ada suatu saat dimana Smartphone dapat menggantikan Perangkat Gaming Portable Konvensional. Jika para developer mampu mengubah trend Free To Play dan mampu membuat terobosan terbaru soal pembajakan, maka kedepannya Smartphone akan semakin di perhitungkan sebagai sebuah perangkat gaming serius. Walaupun demikian, Jika Perangkat Gaming Konsol Portable Konvensional dapat menghadirkan inovasi terbaru lagi nantinya, mungkin hal tersebut tidak akan terjadi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Feature : Menilik Kesempatan Smartphone Menggusur Perangkat Gaming Portable Konvensional"

Posting Komentar