Game ini menggunakan Unity Engine sebagai dasar dari pengembangannya. Jika kamu sudah sering memainkan game android dengan unity engine, maka kamu tidak akan asing lagi dengan cita rasa grafis yang di usungnya. Secara keseluruhan, grafisnya sangat lembut dan enak dipandang. Gaya grafisnya sangat cocok untuk menggambarkan detail desert yang menjadi latar utama dalam game ini.
Detail mobilnya juga sangat enak dilihat. Jika kamu pernah bermain GT Racing 2, maka gaya grafis objek mobilnya akan terlihat mirip. Selain itu, yang saya sukai dari game ini yaitu efek penyok pada mobil jika mobil terbalik/terguling. Walaupun tidak terlalu wah, namun hal ini patut di apresisasi. kerennya, semua mobil yang ada sudah berlisensi sehingga kamu bisa mencoba melewati kejamnya pegunungan padang pasir dengan BMW, Ataupun Range Rover. Menarik yah?
Mobil berlisensi Offroad Drive Desert |
Offroad Drive Desert juga menyediakan settingan kualitas grafis yang dapat kamu atur jika smartphone kamu kurang kuat mengangkat game ini di settingan terbaiknya. Seperti biasa unit test yang saya gunakan yaitu Smartphone berprosesor MTK MT6752 dengan grafis Mali t760mp2 serta didukung oleh Ram 2Gb. Hasilnya? game dapat berjalan dengan mulus pada settingan tertinggi sekalipun tanpa adanya penurunan Framerate sama sekali.
Panel Setting |
Untuk masalah sudut pandang, game ini mempunyai tiga macam kamera yang bisa kamu pilih. Ketiganya yaitu orbit, internal dan follow kamera. Orbit akan membuat kamera menyorot mobil dari bagian atas belakang tetapi agak sedikit menyamping. Lalu internal akan membuat sorotan kamera seolah - olah dari kap depan mobil. Sementara follow akan membuat kamera mengikuti mobil dari arah belakang. Dari ketiga moda kamera tersebut, saya sarankan kamu agar memakai mode kamera follow karena dengan mode ini semua medan yang menghadang akan terlihat lebih jelas.
Walaupun kamu bisa mengganti - ganti kameranya, kamera default yang digunakan bertype orbit. Kameranya sendiri baru bisa kamu ganti saat permainan sedang berlangsung. Cukup mengganggu memang jika kamu sedang menyelesaikan suatu level dan kamu harus mengganti kameranya ke type yang kamu sukai. Bayangkan berapa detik waktu yang terbuang hanya untuk mengganti type kameranya saja. Semoga saja di update selanjutnya Logic Miracle sebagai developernya akan memperbaiki hal ini.
Kamera Type Orbit |
Kamera Type Internal |
Kamera Type Follow |
Gameplay game ini sebenarnya cukup simple, kamu harus melewati rintangan yang membentang dari start sampai finish dengan batas waktu yang telah di tentukan. Yang membuatnya menjadi rumit yaitu elemen - elemen yang ada di dalamnya. Kalau kamu sebelumnya belum pernah mencium hal berbau Offroad atau mobil sama sekali, kamu pasti akan kesulitan pada awalnya. Namun, untuk kontrol dasarnya akan di jelaskan di awal level sehingga kamu tidak perlu kebingungan dengan fungsi - fungsi layout yang ada. Ingat, game ini sebenarnya sebuah game simulasi sehingga sensasi gameplaynya dibuat semirip mungkin dengan kondisi offroad yang asli.
Sebenarnya, layout kontrolnya tidak terlalu banyak dan penataannya lumayan simple. Di layoutnya hanya terdapat tanda gas, rem, stir, tuas kontrol gigi 2 buah serta keterangan sudut dan posisi mobil yang sangat mudah dibaca. Hanya saja, perlu waktu sedikit lama untuk menguasai kontrolnya. Yang paling harus kamu kuasai yaitu timing dalam penggantian tuas gear dan penggunaan rem dan gas. Jika semua itu sudah kamu kuasai, belum tentu juga kamu bisa menaklukan medan dengan mudah. Medan - medan pada setiap level juga harus kamu kuasai dan temukan selanya. Butuh proses trial dan error hanya untuk sekedar menyelesaikan satu levelnya. Namun, proses trial dan error itulah yang membuat game ini sedikit membuat ketagihan. Pada setiap percobaan, pasti kamu akan menemukan jalur baru yang bisa dilewati. Saya sendiri hanya berhasil menyelesaikan dua level dalam kurun waktu 40 menit. Tidak buruk kan?
Selain menggunakan stir, kamu bisa mengganti layout navigasi dengannya tombol arah kiri kanan dan juga sensor accelorometer. Saya sendiri lebih memilih menggunakan stir karena gerakan mobil menjadi lebih fleksibel.
Selain menggunakan stir, kamu bisa mengganti layout navigasi dengannya tombol arah kiri kanan dan juga sensor accelorometer. Saya sendiri lebih memilih menggunakan stir karena gerakan mobil menjadi lebih fleksibel.
Level pada Offrroad Drive Desert |
Yang paling saya sukai, jika kamu sudah menyelesaikan satu level maka kamu bisa menjelajahi kembali level tersebut dalam mode free roam. Dalam mode ini, kamu bisa menjelajahi map yang disediakan setiap level tanpa perlu berkejar - kejaran dengan batas waktu. Di mode ini juga tidak terdapat garis start dan finish sehingga kamu bebas mengakses semua sudut dari map yang ada. Cocok sekali jika kamu ingin berlatih dengan santai atau sekedar berkeliling menikmati landscape map yang tersedia.
Yang hanya bisa kamu dengar dalam Offroad Drive Desert hanya suara tuas gear, tuas rem, dan bunyi deru mesin mobil. Semua efek suaranya dibuat serealistis mungkin. Hal ini sedikit menambah keasyikkan saat kamu mengekplorasi medan - medan yang ada. Tidak adanya suara yang tidak perlu membuat kamu bisa berkonsenterasi penuh pada permainan.
Free Roam tersedia jika kamu ingin latihan |
Untuk menebus Offroad Drive Desert, kamu perlu menyisihkan uang sebesar Rp 26.000 rupiah saja. Cukup murah untuk game sebagus ini. Yang asyiknya lagi kamu bisa mengucapkan selamat tinggal kepada sistem energi dan antek - anteknya karena game ini tinggal mengenal yang namanya sistem IAP seperti yang lagi ngetrend di game - game android belakangan ini.
Kesimpulan
Offroad Drive Desert berhasil membawa sebuah game simulasi yang terkenal kompleks ke dalam sebuah game simple nan adiktif. Walaupun gameplaynya cenderung repetitif, namun hal tersebut bisa ditutupi dengan map - map yang menantang. Dengan harganya yang murah dan bebas dari IAP, game ini cocok buat kamu untuk mengisi waktu kosong. Siap melewati rintangan? Gentleman Start Your Engine!!!
0 Response to "Offroad Drive Desert Android Review : Taklukan Curamnya Pegunungan Padang Pasir"
Posting Komentar